Bicara tentang konten siaran televisi bagi anak-anak, agaknya kita selalu kesulitan memberi batasan dan argumentasi yang jelas tentang seperti apa sesungguhnya tayangan yang layak ditonton oleh anak-anak. Tokoh kartun Sinchan misalnya, ia seusia anak, Nobita dalam kartun Doraemon juga anak-anak. Akan tetapi, tidak cukup fair jika adanya representasi fisik ‘anak’ dalam tontonan di televisi, kemudian digeneralisir sebagai tayangan bagi anak-anak. Keresahannya nyata. Jika kita saksikan di televisi, anak seperti Sinchan bertingkah genit tak ubahnya kelakuan orang dewasa, apakah anda masih mengira tayangan itu pantas ditonton oleh putra-putri anda yang usianya kurang dari 9 tahun?. Belum lagi jika dalam film kartun yang lain, ada konten-konten yang menjurus pada tindak kekerasan atau perkelahian. Celakanya lagi, acara semacam itu (kartun anak) tampil pada jam-jam ketika anak-anak sedang tidak di sekolah, sore hari ...